Surakarta
Solo
Sala
Peningkatan daya saing dan sektor-sektor unggulan Kota Surakarta dapat terlihat melalui pengukuran indeks daya saing daerah (IDSD) yang telah ditetapkan oleh Kementerian Riset dan Teknologi / Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia dalam empat aspek penilaian yaitu Aspek penguat/Enabling Environment, Aspek Sumber Daya Manusia, Aspek Pasar, dan Aspek Ekosistem Inovasi. Ke empat aspek tersebut terbangun oleh 12 pilar, 23 dimensi dan 97 indikator/kuesioner yang wajib dipenuhi oleh Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya masing-masing yang pada akhirnya hasil capaian skor IDSD tersebut tidak hanya digunakan sebagai bahan pengukuran indeks daya saing daerah Pemerintah Kabupaten/Kota saja, akan tetapi juga dijadikan sebagai bahan monitoring dan evaluasi untuk meningkatkan daya saing daerah masing-masing. Guna memenuhi pengukuran indeks daya saing daerah tersebut, Pemerintah Kota Surakarta melalui Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Surakarta telah menyus
Kota Surakarta, juga disebut Solo atau Sala, adalah wilayah otonom dengan status kota di bawah Provinsi Jawa Tengah, Indonesia, dengan tingkat kepadatan penduduk 12.779,31 jiwa. Kota dengan luas 44,04 km2 ini berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali di sebelah utara, Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah timur dan barat, dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah selatan. Sisi timur kota ini dilewati sungai yang terabadikan dalam salah satu lagu keroncong, Bengawan Solo.
Potensi dan Peluang Inevstasi Kota Surakarta
Peluang Investasi pembangunan Exhibition Hall pertama di Kota Surakarta yang dilengkapi dengan meeting room, shopping area dan office area.
Luas convention – exhibition hall mencapai 6.300 m2 dengan daya tampung hingga 12000 orang. Dilengkapi dengan 14 tenant untuk food court dan 28 unit office dan mini store
Revitalisasi Penerangan Jalan Umum
+ (0271) 653693